Dulu, ketika sebelum menikah,
aku sempat menjadi seorang penari, penyanyi dan juga penata tari, yang sering
naik turun panggung. Karena darah seni amat menonjol di keluargaku. Pendidikan
terakhirku, perhotelan jurusan dapur.
Dulu, istriku sering dibilang
tomboy, karena menyukai olahraga bela diri dan menjadi pendekar, yang hobinya
naik turun gunung. Karena dia dari keluarga TNI yang biasanya cukup keras dalam
pendidikan keluarganya. Pendidikan terakhirnya, tekhnik mesin dan sempat
bekerja di bengkel.
Kalau bukan karena Allah Yang
Maha Kasih dan Sayang yang mempertemukan kami, pasti kami bukan pasangan yang
cocok, karena begitu banyak perbedaan. Proses ta’aruf kamipun tak lebih dari 5
menit, sampai kami memutuskan untuk menikah. Allahu Akbar.
Aku mantan penari yang sering
naik turun panggung, istriku mantan pendekar yang hobi naik turun gunung.
Banyak ketidakcocokan, namun dengan segala kebesaran-Nya, Allah mencocokkan
kami, dalam satu keimanan Islam. Dengan amanah dua orang anak, Alhamdulillah,
kami membina rumah tangga sudah melewati 10 tahun. Mohon doa, agar kami mampu
terus bersama dalam keimanan dan ketaqwaan kepada Allah hingga ke syurga. Amin.
Jakarta, 28 Desember 2012
Catatan akhir tahun masehi
kami
(Rico & Riri)