Selamat Datang di MKI

Majelis Keluarga Islami merupakan majelis keilmuan yang mengutamakan betapa pentingnya berilmu dalam memahami Islam yang sesungguhnya. Bukan Islam apa adanya. Selain itu, Insya Allah, MKI menjadi jalan dakwah bagi sahabat-sahabat yang ingin menunjukkan betapa Indahnya Islam, sebagai agama rahmatan lil 'alamin.

Senin, 12 September 2011

Aku Memang Pria Biasa



Sahabatku, ketika aku putuskan untuk menikah, aku memang pasrah dengan segala ketentuan dari Sang Maha Pencipta. Sekuat tenaga aku tidak ingin mengatur ataupun ikut campur apa yang menjadi peraturan Allah. Aku kurangi sebanyak mungkin kriteria wanita yang akan menjadi istriku. Paling tidak, kriteria agama menjadi dasar utama pilihanku.

Saat itu, sepertinya Allah menjawab doaku, dengan membisikkan lewat hatiku, sebuah ketetapan yang membuat aku sangat terkejut. Bisikan itu mengatakan, sebaiknya aku memilih wanita yang sedang berada di hadapanku sebagai calon pendamping hidup. Bimbang? Jelas aku bimbang. Karena rasanya, waktu itu, wanita yang ada di depanku belum sesuai dengan harapanku. Kemudian belum sempat aku berpikir panjang, aku sudah dihadapkan pada wanita lain, yang memiliki kelebihan fisik dibanding wanita yang pertama. Hatiku menjadi sangat bimbang.

Aku memang pria biasa. Kalau kuturuti hawa nafsuku, jelas, aku menginginkan wanita yang kedua. Namun Allah berkehendak lain. Aku tetap dipertemukan dan “diproses” oleh Allah dengan wanita pertama. Saat aku meminang dia, hatiku terus berkata, Ya Allah, benarkah ini yang terbaik menurut Engkau?

Aku memang pria biasa. Aku sempat merasa takut, bagaimana kalau dia tidak sesuai harapanku? Bagaimana kalau dia....? Dan seribu bagaimana, menyerang pikiranku. Dan aku tetap bertanya, Ya Allah, benarkah ini yang terbaik menurut Engkau? Hingga menjelang pernikahanku dengan dia, pertanyaan itu terus muncul.

Aku memang pria biasa. Kalau mau jujur, wanita yang sekarang menjadi ibu anak-anakku, memang tidak sesuai dengan kriteria calon istri yang dulu pernah aku miliki. Bahkan setahun setelah kami menikah, pertanyaan, Ya Allah, benarkah ini yang terbaik menurut Engkau?, masih muncul juga. Karena begitu banyak hal yang tidak sesuai dengan harapanku, dipertunjukkan oleh Allah. Alhamdulillah, aku menyikapi dengan menganggapnya sebagai teguran langsung dari Sang Maha Penentu Jodoh.  Bahwa untuk menghadapi itu semua, aku harus berilmu. Karena memang aku masih kurang banyak ilmu.

Aku memang pria biasa. Tapi aku yakin Allah telah memberikan kepadaku, seorang wanita yang sangat luar biasa. Begitu luar biasanya dia, aku menganggapnya sebagai My Wonder Woman. Sempat terlintas dalam pikiranku, seandainya dulu aku tidak memilih dia, belum tentu aku menjalani hidup seperti sekarang ini. Sehingga ketika pertanyaan yang sama muncul lagi, Ya Allah, benarkah ini yang terbaik menurut Engkau? Aku menjawabnya dengan, Terima kasih Allah, benar, inilah yang terbaik menurut Engkau.  Dengan terus bersyukur, bersabar dan berilmu, Insya Allah, aku sudah mendapatkan wanita seperti yang aku inginkan.

Sahabatku, doakan kami, agar dapat terus istiqomah dalam perjuangan membela agama Allah. Jazakallah khoiron katsiiroo

Jakarta, Senin, 30 April 2007
Rico Atmaka – 08158018156 / 08999987000
Koordinator Program Sehati
Majelis Keluarga Islami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar