Mu’min Yang Cerdas,
Siapakah Dia?
عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ قَالَ : كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ قَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ : « أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا ». قَالَ فَأَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ : « أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ
Dari Abdulloh bin Umar
rodhiyallohu ‘anhuma bahwasanya ia berkata : ‘Aku pernah bersama Rosululloh
shollallohu’alaihi wa sallam. Tiba-tiba seorang laki-laki dari kaum Anshor
datang seraya memberi salam kepada Nabi shollallohu’alaihi wa sallam. Kemudia
ia bertanya ; “Wahai Rosululloh, mu’min yang mana yang paling utama?’ Beliau
menjawab : ‘Mu’min yang paling utama adalah yang paling baik akhlaknya’. Ia
bertanya lagi, ‘Mu’min mana yang paling cerdas?’ Beliau bersabda : ‘Yang paling
banyak mengingat kematian dan paling bagus persiapannya untuk kehidupan sesudah
kematian. Mereka itulah mu’min yang paling cerdas’”.( HR. Ibnu Majah dalam
sunannya no. 4400 dihasankan Syaikh Al Albani rohimahulloh dalam Shohihut
Targhib wat Tarhib no. 3335 dan Ash-Shohihah no. 1384).
“Perbanyaklah mengingat
pemutus kenikmatan, yaitu kematian. Karena kematian itu, jika diingat oleh
orang yang sedang dalam kesusahan hidup, maka akan bisa meringankan
kesusahannya. Dan jika diingat oleh orang yang sedang senang, maka akan bisa
membatasi kebahagiaannya itu.” [HR. ath-Thabrani dan al-Hakim. Lihat Shahîh
al-Jâmi’ush Shaghîr: no. 1222; Shahîhut Targhîb, no: 333).
Ya Alloh..bimbinglah kami
kepada ucapan dan amalan yang Engkau cintai dan ridhoi..ampunilah dosa dan
kesalahan kami..perbaikilah segala urusan kami..wafatkanlah kami di atas amal
sholeh terbaik dalam pandangan-Mu..dan dengan rahmat-Mu jadikanlah kami
penghuni surga-Mu tanpa hisab, aamiin..aamiin..aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar