Selamat Datang di MKI

Majelis Keluarga Islami merupakan majelis keilmuan yang mengutamakan betapa pentingnya berilmu dalam memahami Islam yang sesungguhnya. Bukan Islam apa adanya. Selain itu, Insya Allah, MKI menjadi jalan dakwah bagi sahabat-sahabat yang ingin menunjukkan betapa Indahnya Islam, sebagai agama rahmatan lil 'alamin.

Senin, 05 Desember 2011

Tauziyah Ustadz Ikhsan Hakim 006


TAK ADA YANG ABADI
                                                          [وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ].                   
" Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia".  
(QS.Ali Imron:140).                             

Seorang penyair berkata :

لِكُلِّ شَىءٍ إذَا مَاتَمَّ نُقصَانُ فَلا يُغَرَّ بِطِيبِ العَيشِ إِنسَانُهِيَ الأُمُورُ كَمَا شَاهَدَتهَا دُوَلٌ مَن سَرَّهُ زَمَنٌ سَاءَتهُ أَزمَانُوَهَذِهِ الدَارُ لا تَبقَى عَلَى أَحَدٍ وَلاَ يَدُومُ عَلَى حَالٍ لَها شَانُ.   

Segala sesuatu apabila telah sampai kepada puncaknya dia akan turun, Oleh karena itu, janganlah manusia ini tertipu dengan keindahan dunia,  Hal ini sebagaimana yang telah disaksikan oleh setiap bangsa, Barangsiapa yang hari ini senang, kadang kala hari-hari berikutnya dia akan susah, Dunia ini tidak pernah kekal abadi bagi semua orang, Dan tidak akan tetap manusia ini pada satu keadaan.
                                                                                                                       ان الدنيا دحض مزلة,ودار مذلة, عمرانه. الى خرائب صائر, وساكنها الى القبور زائر, شملها على الفرق موقوف, وغناها الى الفقر مصروف, الاكثار فيها اعسار, والاعسار فيها يسار

Dunia adalah batu yang licin dan kampung yang kumuh. Bangunannya kelak roboh, penduduknya adalah calon penghuni kubur, apa yang dikumpulkan akan ditinggalkan, apa yang dibanggakan akan disesalkan, mengejarnya sulit, meninggalkannya mudah.

‫إن لذةَ الحياة ومتعتَها أضعافُ أضعافِ مصائبِها وهمومِها، ولكنَّ السرَّ كيف نصل إلى هذه المتعةِ بذكاءٍ .•.                                         

Kenikmatan dunia itu sebenarnya berbanding berlipat-lipat terhadap musibah-musibahnya. Tapi masalahnya, bagaimana kita mencapai kenikmatan itu secara cerdas  (dan bermanfaat utk dunia akherat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar